FESTROYERS

Jumat, 02 Oktober 2015

Lingkungan Hidup

Hasil gambar untuk lingkungan hidup
PENGERTIAN LINGKUNGAN


Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
LINGKUNGAN HIDUP
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
Unsur Hayati (Biotik)
Unsur Sosial Budaya
Unsur Fisik (Abiotik)KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
Gas yang mengandung racun.
Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
Berbagai bangunan roboh.
Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
Tanah longsor akibat guncangan.
Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).c. Angin topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
Merobohkan bangunan.
Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
Membahayakan penerbangan.
Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. 
Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
Perburuan liar.
Merusak hutan bakau.
Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
Pembuangan sampah di sembarang tempat.
Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

Sekian

Senin, 21 September 2015

Potensi Sejarah Di Bondowoso

Air Terjun Blawan

bondowoso Tidak jauh dari kawah Ijen air terjun Blawan ini juga banyak dikunjungi oleh banyak wisatawan. Terletak di desa Kalianyar, Kecamatan Sempol, Bondowoso, air terjun Blawan merupakan hilir dari kali pahit rembesan Kawah Ijen yang penuh dengan kadar belerang dan dikelilingi oleh tumbuhan makademia.
Yang menarik dari air terjun ini adalah muara alirannya yang langsung menuju ke dalam tanah seperti air terjun Niagara di Amerika dan pada akhirnya akan bermuara di daerah Asembagus Situbondo. Jalan menuju air terjun Blawan sangat menantang dengan jalan naik turun tangga di antara 2 tebing. 
Photo Gallery

The other tourism object that reside in one area and near to Blawan waterfall are:

1. Dhamar Wulan Natural Pool
Dhamar Wulan natural pool is located in one area with Blawan waterfall. It is surrounded with natural scenery. There are many trees and has fresh air. The water comes naturally, so clean and clear. The visitors can enjoy natural situation and having recreation here.
2. Blawan Natural Hot Spring
Blawan natural hot spring also resides in Blawan waterfall area. This pool has surrounded by nature scenery. There are many trees and clear natural water. Enjoy your holiday here with nature view around you.



Kawah Ijen

bondowoso Gunung Ijen atau lebih di kenal dengan Kawah Ijen, adalah salah satu gunung yang masih aktif sampai sekarang. Memiliki ketinggian 2.443 m dari atas permukaan laut, berdinding kaldera setinggi 300-500 m dan telah 4 kali meletus di tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936.
Ijen merupakan satu komplek gunung berapi yang terdiri dari kawah gunung Ijen dan dataran tingginya. Kawasan ini terletak di tiga kabupaten yaitu Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi.
Di kawasan gunung berapi ini terdapat pertambangan belerang, dimana mengindikasikan gunung ini masih aktif dan beraktifitas. Saat berada di kawasan kawah Ijen, pengunjung bisa menyaksikan para penambang yang sibuk membawa tumpukan belerang di punggung mereka, menyusuri jalan yang curam dan dipenuhi oleh gas beracun yang berbahaya.
Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia, yang bisa memproduksi 36 juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar.. Kawah yang berbahaya ini memiliki keindahan yang sangat luar biasa dengan danau belerang berwarna hijau toska dengan sentuhan dramatis dan elok. Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang sangat kuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia.
 Bagi mereka yang suka akan petualangan, untuk mencapai Gunung Ijen bisa di akses dari dua arah yaitu, dari utara dan dari selatan. Dari utara, bisa di tempuh melalui Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat Wonosari dan dilajutkan ke Paltuding. Jaral Situbondo ke Paltuding sekitar 93 Km dan dapat ditemput sekitar 2,5 jam.
Dari arah selatan, bisa dilalui dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 15 Km. Dari Licin menuju Paltuding berjarak 18 Km dan diteruskan menggunakan Jeep atau mobil berat lainnya sekitar 6 Km sebelum ke Paltuding. Ini dikarenakan jalan yang berkelok dan menanjak.




Gunung Raung

bondowoso Secara geografis, Gunung Raung terletak di tiga wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Bondowoso. Gunung yang terletak di ujung timur pulau Jawa ini memiliki ketinggian 3.332 M dari permukaan laut dan memiliki kaldera dengan kedalaman 500 meter. Gunung Raung merupakan gunung berapi yang masih aktif dan selalu mengeluarkan asap atau bahkan menyemburkan api sesekali. Letusan terbesar terjadi pada tahun 1638. Keeksotisan gunung ini terlihat dari Bali, tepatnya bila kita melihat di Pantai Lovina, Singaraja. Gunung Raung merupakan bagian dari komplek pegunungan Ijen dimana terdapat gunung Suket, gunung Pendil, gunung Rante, gunung Merapi dan Kawah Ijen. Bagi mereka yang ingin menaklukkan gunung Raung, terdapat beberapa rute pendakian yang bisa di tempuh. Jalur dari arah Bondowoso - Sumber Wringin adalah jalur yang paling sering digunakan. Sedangkan, jalur dari banyuwangi - Bajulmati juga bisa dilalui tapi sangat jarang dilewati, karena memiliki medan yang cukup menanjak dan curam. Pada jalur pendakian, terdapat 4 pos pemberhentian dengan nama-nama yang agak sedikit seram" dan diambil menurut sejarah berdirinya pos-pos tersebut, yaitu: Pondok Sumur, Pondok Demit, Pondok Mayit dan Pondok Angin.




Air Terjun Tancak Kembar

bondowoso Air terjun ini berada di lereng pegunungan Argopuro, dengan ketinggian 77 Meter. Dengan suasana yang hijau dan di penuhi oleh hutan lindung pada ketinggian 900 M dari permukaan laut, membuat sir terjun Tancak Kembar sangat menawan untuk dikunjungi.
Selain air terjun, di sekitar lokasi wisata ini juga terdapat pusat penelitian kopi arabika dan kakao dengan luas 180 Hektar. Air terjun ini terletak di desa Andongsari, kecamatan Pakem, 25 Km arah barat kota Bondowoso. Selain menjadi obyek wisata, air terjun ini juga di fungsikan sebagai sarana irigasi bagi kepentingan masyarakat sekitar.
bondowoso bondowoso bondowoso

Wisata Alam Bondowoso

BOSAMBA (Bondowoso Sampean Baru)

Bosamba Rafting

“Bosamba” demikian masyarakat menyebut olahraga Adventure Rafting ini, dari nama yang diberikan pasti kita akan berfikir daerah africa atau brazil yang memiliki nama tersebut…! ternyata bukan BOSAMBA merupakan singkatan dari BOndowoso SAmpean BAru, yaitu jalur aliran sungai yang membelah kota Bondowoso dan bermuara di Daerah Situbondo kota tetangga yang dekat dengan pantai. Diantara jalur aliran sungai itu terdapat Bendungan/Waduk irigasi Sampean Baru di daerah Kec. Tapen yang masih masuk wilayah Kab. Bondowoso. Pada jalur sungai tersebut saat ini sudah dijadikan tempat wisata Rafting atau arung jeram yang memiliki kelebihan akan pemandangan tebing sungai yang sangat memukau diselingi dengan adanya air terjun dan Gua kelelawar yang masih Alami. Bagi Anda yang ingin tahu lebih detail tentang Bosamba Rafting bisa anda clik tautan ini yang akan terhubung dengan Akun FaceBook Adam Tour Bondowoso yang memiliki banyak info yang bisa Anda dapatkan.

Zona Megalith Solor Landscape

Bondowoso, Zona Megalith Solor LandscapeBerjalan menyusuri daerah pedesaan Solor Kecamatan Cerme Kabupaten Bondowoso +/- 50 Km timur laut dari Kota Bondowoso, Kendaraan Roda dua maupun Roda empat tidak sulit menjangkau Pesona Alam ini walau dengan kondisi jalan yang sedikit menanjak namun tidak terlalu terjal pesona pemandangan alam ini bisa anda dapatkan. Berjuta tahun lamanya bebatuan ini berjajar sedemikian rupa tertata dengan indahnya menyatu dengan alam seakan memberikan pesan pada kita arti sebuah kesejukan dan kedamaian. Potensi Wisata ini layak ditawarkan namun perlu adanya perbaikan sarana dan prasarana penunjang.

Mengenal Potensi Bondowoso

Kabupaten Bondowoso adalah salah satu kabupaten dalam lingkup Provinsi Jawa Timur. Bondowoso terletak di sebelah timur Pulau Jawa, dan termasuk dalam kawasan daerah Tapal Kuda.

Kabupaten Bondowoso memiliki luas 1.560,10 km2. Secara geografis Kabupaten Bondowoso mempunyai batas-batas wilayah sebelah utara adalah Kabupaten Situbondo, sebelah timur Kabupaten Situbondo dan Banyuwangi, sebelah selatan Kabupaten Jember, dan sebelah barat Kabupaten Probolinggo dan Situbondo.
Wilayah administrasi Kabupaten Bondowoso terbagi atas 23 kecamatan, 10 kelurahan, dan 209 desa. Jumlah penduduk Kabupaten Bondowoso tahun 2012 sebesar 745.948 jiwa, terdiri dari 362.549 laki-laki dan 383.399 perempuan. Sex ratio penduduk Kabupaten Bondowoso pada 2012 adalah 94.56, artinya setiap 100 penduduk perempuan terdapat 94 penduduk laki-laki.
Hasil Sensus Pertanian 2013, di Bondowoso terdapat 148.681 unit usaha pertanian. Pada tahun 2013 sebanyak 148.665 unit usaha rumah tangga pertanian dan 16 unit usaha pertanian dikelola oleh perusahaan pertanian. Populasi sapi dan kerbau hasil Sensus Pertanian 2013 sebanyak 150.178 ekor.
Pertumbuhan ekonomi Bondowoso tahun 2012 mencapai 6,45%. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bondowoso tahun 2012 adalah sebesar 8.828.956,68 juta rupiah. Perekonomian Bondowoso tahun 2012 sebanyak 43,61% ditopang oleh sumbangan Sektor Primer (Pertanian dan Penggalian). Sementara Sektor Sekunder (Manufaktur) menyumbang 18,22%, sehingga sisanya (37,63%) merupakan sumbangan Sektor Tersier (jasa-jasa).
Kawasan Wisata Bondowoso
Air Terjun Blawan terletak di Desa Kalianyar Kecamatan Sempol, ±52 km dari pusat Kota Bondowoso, air terjun ini adalah hilir dari kali pahit rembesan Kawah Ijen yang penuh dengan kadar belerang serta dikelilingi oleh tumbuhan macadamia. Selain Air Terjun Blawan juga terdapat pemandian air panas yang juga termasuk di kawasan Air Terjun Blawan. Ada beberapa fasilitas di sini antara lain: shelter dan hotel.
Air Terjun Polo ini terletak di Desa Sukorejo Kecamatan Sumber Wringin, ±40 km sebelah timur Kota Bondowoso. Air terjun ini terletak di areal perkebun­an milik masyarakat, ini adalah wisata yang baru dibuat dan dibangun pada 2003 dan dikelola oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya. Ketinggian air terjun ini ±30m yang memiliki keindahan alami dan pemandangan yang indah. Juga terdapat lembah hijau yang tidak terlalu luas. Air terjun ini dilengkapi pula oleh tiga buah shelter yang ditempatkan di sekeliling lokasi. Para Wisatawan dapat mengunjungi tempat ini dengan menggunakan sarana transportasi umum, tetapi untuk mencapai lokasi air terjun harus berjalan kaki.
Wana Wisata Air Terjun Tancak Kembar Andongsari yang terletak di Desa Andongsari, Kecamatan Pakem sekitar 25 km arah barat dari kota Bondowoso. Tinggi tebing air terjun ini 77 meter yang berhawa sejuk terdapat pada kawasan hutan lindung dengan ketinggian 900 m dpl. Pemanfaatan air terjun sampai saat ini tidak hanya untuk tempat rekreasi saja, akan tetapi untuk sarana irigasi, bahkan menurut masyarakat setempat, orang yang mandi di sini dapat menambah awet muda. Lokasi objek ini didukung oleh panorama alam yang indah dan menawan untuk dinikmati oleh pengunjung, serta didukung adanya pusat penelitian kopi arabica dan cacao seluas 180 Ha.
Bosamba Rafting. Salah satu objek yang termasuk dalam wisata minat khusus di Kabupaten Bondowoso adalah arung jeram. Objek wisata yang te­ngah dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso ini menyajikan olahraga wisata dengan keindahan alam yang dilalui sepanjang perjalanan membuat daerah ini tidak hanya ingin dinikmati oleh masyarakat Bondowoso saja, akan tetapi para pencinta olahraga arung jeram dari daerah lain juga tidak ketinggalan untuk menikmatinya. Akses menuju tempat ini sangat mudah karena dapat di lewati oleh transportasi umum.
Gunung Raung termasuk dalam deretan Pegunungan Ijen, tepatnya di Desa Sumber Wringin, Kecamatan Sumber Wringin. Gunung Raung memiliki pemandangan yang menarik serta hamparan flora dan berbagai jenis satwa. Wisata ini sangat menarik dan menantang, khususnya wisatawan yang menggemari pendakian gunung. Gunung ini terletak pada ketinggian 3.332 m dpl bertipe stratovolcano dengan titik koordinat 8° 07,5’ LS dan 114° 02,5’ BT. Hutan yang terdapat di Raung meliputi kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Gunung ini juga merupakan gunung kawah terbesar kedua di Indonesia setelah Gunung Tambora yang memiliki diameter sekitar ± 2 km. Para Wisatawan dapat memulai pendakian dari POS I (Pesanggrahan Sumber Wringin) yang dilengkapi dengan sejumlah pemandu wisata yang siap melayani wisatawan.
Kawah Ijen terletak di puncak Gunung Ijen yang merupakan salah satu dari rangkaian gunung berapi di Jawa Timur seperti Bromo, Semeru, dan Merapi. Gunung Ijen terletak di sebelah timur Gunung Merapi (di Jawa Timur juga terdapat gunung yang memiliki nama yang sama dengan gunung di Jawa Tengah yaitu Merapi). Kawasan Wisata Kawah Ijen atau Cagar Alam Taman Wisata Ijen terletak di wilayah Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi dan Kecamatan Klobang, Kabupaten Bondowoso.
Kawah Ijen terletak di ketinggian 2.368 meter di atas permukaan laut. Yang menarik adalah kawah ini terletak di tengah kaldera yang terluas di Pulau Jawa. Ukuran kaldera sekitar 20 kilometer. Ukuran kawahnya sendiri sekitar 960 x 600 meter dengan kedalaman 200 meter. Kawah ini terletak di kedalaman lebih dari 300 meter di bawah dinding kaldera.
Kawah Ijen merupakan salah satu kawah paling asam terbesar di dunia, yaitu mendekati nol sehingga bisa melarutkan tubuh manusia dengan cepat. Selain itu, suhu kawah yang mencapai 200 derajat celcius menambah takjub akan kawah yang sangat besar ini. Namun, di balik angka-angka yang membuat rasa takut tersebut, ternyata kawah ini menyajikan pesona keindahan yang juga menakjubkan. Kawah ini merupakan danau yang besar berwarna hijau kebiruan dengan kabut dan asap belerang yang sangat memesona. Selain itu, udara dingin dengan suhu 10 derajat celcius, bahkan bisa mencapai suhu 2 derajat celcius, akan menambah sensasi tersendiri. Berbagai tanaman yang hanya ada di dataran tinggi juga dapat Anda temukan, seperti Bunga Edelweis dan Cemara Gunung.
Salah satu yang menjadi perhatian pengunjung di kawasan Kawah Ijen adalah adanya penambang belerang tradisional. Mereka berani mendekati danau untuk menggali belerang dengan peralatan sederhana lalu dipikul de­ngan keranjang.
Kawasan Wisata Situs Megalithikum. Sarkopage adalah salah satu dari situs megalitikum yang lebih dikenal dengan nama keranda terbuat dari batu atau sejenis batu cadas. Berbentuk lesung atau palung, tetapi ada tutupnya. Fungsinya sama dengan kuburan batu/dolmen. Sarkopage terdapat di bebe­rapa desa antara lain; Desa Glinseran, Kecamatan Wringin. Tepatnya ± 19 km arah barat Kota Bondowoso.
Pemandangan Arak-Arak. Objek wisata ini terletak di jalur antara Surabaya – Bondowoso, tepatnya di Desa Sumber Canting Kecamatan Wringin dengan ketinggian ± 345 m dpl. Wisatawan dapat menikmati udara segar serta dapat melihat panorama alam yang memesona. Wisatawan dapat mengunjungi tempat ini dengan menggunakan transportasi umum.
Taman Pemandian Tasnan terletak di Desa Taman, Kecamatan Grujug­an, ± 8 km dari Kota Bondowoso. Pemandian ini memiliki kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung serta mudah dikunjungi dengan menggunakan transportasi umum. Tempat ini juga dilengkapi dengan beberapa sarana antara lain shelter, ruang ganti, musala, panggung hiburan, dan taman tempat beristirahat.
Wisata Agro Perkebunan Arabica. Agrowisata ini dikelola oleh PTP Nusantara XII Kalisat Jampit, terletak ±57 km ke arah timur Kabupaten Bondowoso. Luas areal perkebunan ini, ±4.000 Ha dan terletak pada ketinggian 900 m dpl. Setiap wisatawan dapat menyaksikan dan menikmati keindahan panorama alam serta menyaksikan proses pengepakan kopi, panen kopi dan pabrik kopi, proses pengering-an kopi dan proses penggilingan kopi sehingga menjadi kopi instan siap saji yang memiliki rasa dan aroma khas kopi arabika.
Selain itu para wisatawan dapat menggunakan beberapa fasilitas antara lain: kebun bunga mawar dan lily, arena pemancingan, tempat perapian di Guest House Jampit I, Arabika Homestay Jampit II, kolam renang, ruang pertemuan, hiburan, istirahat minum kopi, dilengkapi dengan lapangan tenis. Lahan yang luas dapat digunakan untuk bersepeda santai dan arena wisata mobil.
Jumlah hotel di Kabupaten Bondowoso terdiri dari sebelas hotel. Salah satunya berkelas bintang tiga, yaitu Hotel Ijen View di Jl. Ki S Mangunsarkoro. Enam hotel di kota Bondowoso yaitu Palm, Anugrah, Baru, Slamet, Kinanti, Grand, serta empat di luar kota Bondowoso yaitu Arabica, Catimore, Jampit, dan Wisata Asri.
Sedangkan bank yang ada di Kabupaten Bondowoso meliputi BRI, BNI, Bank Mandiri, dan Bank Jatim. Bank swasta nasional meliputi BTPN, Bank Buana, Danamon Simpan Pinjam, Bukopin, dan Bank Central Asia. BRI Unit berjumlah 13 serta BPR berjumlah lima unit yakni BPR Bintang Mas, Delta, Manuk Ayu, Manukwari, dan Sari Dinar Mas.

Perlawanan Di Berbagai Daerah Di Indonesia Dalam Menentang Dominasi Asing Pada Abad 19


Untuk mempertahankan kedaulatannya muncullah perlawanan bangsa Indonesia antara abad 16-18. Yang melakukan perlawanan terhadap Portugis antara lain adalah Sultan Hairun dari ternate, kemudian Demak. Kerajaan yang bangkit menentang VOC antara lain Mataram, banten dan Gowa/Makassar.
1. Perlawanan Rakyat Maluku tahun 1817
Tindakan sewenang-wenang yang dilakukan VOC di Maluku kembali dilanjutkan oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda setelah berkuasa kembali pada tahun 1816 dengan berakhirnya pemerintah Inggris di Indonesia tahun 1811-1816.
Berbagai tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda di bawah ini menyebabkan timbulnya perlawanan rakyat Maluku.

Penduduk wajib kerja paksa untuk kepentingan Belanda misalnya di perkebunan-perkebunan dan membuat garam.
Penyerahan wajib berupa ikan asin, dendeng dan kopi.
Banyak guru dan pegawai pemerintah diberhentikan dan sekolah hanya dibuka di kota-kota besar saja.
Jumlah pendeta dikurangi sehingga kegaitan menjalankan ibadah menjadi terhalang.
Secara khusus yang menyebabkan kemarahan rakyat adalah penolakan Residen Van den Berg terhadap tuntutan rakyat untuk membayar harga perahu yang dipisah sesuai dengan harga sebenarnya.
Tahun 1817 rakyat Saparua mengadakan pertemuan dan menyepakati untuk memilih Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura) untuk memimpin perlawanan. Keesokan harinya mereka berhasil merebut benteng Duurstede di Saparua sehingga residen Van den Berg tewas. Selain Pattimura tokoh lainnya adalah Paulus Tiahahu dan puterinya Christina Martha Tiahahu. Anthoni Reoak, Phillip Lattumahina, Said Perintah dan lain-lain. Perlawanan juga berkobar di pulau-pulau lain yaitu Hitu, Nusalaut dan Haruku penduduk berusaha merebut benteng Zeeeland.
Untuk merebut kembali benteng Duurstede, pasukan Belanda didatangkan dari Ambon dibawah pimpinan Mayor Beetjes namun pendaratannya digagalkan oleh penduduk dan mayor Beetjes tewas. Pada bulan Nopember 1817 Belanda mengerahkan tentara besar-besaran dan melakukan sergapan pada malam hari Pattimura dan kawan-kawannya tertangkap. Mereka menjalani hukuman gantung pada bulan Desember 1817 di Ambon. Paulus Tiahahu tertangkap dan menjalani hukuman gantung di Nusalaut. Christina Martha Tiahahu dibuang ke pulau Jawa. Selama perjalanan ia tutup mulut dan mogok makan yang menyebabkan sakit dan meninggal dunia dalam pelayaran pada awal Januari tahun 1818.
2. Perang Padri tahun 1821-1837
Pernahkah Anda berselisih dengan Saudara Anda, kemudian ada orang lain yang memusuhi Anda dan orang tersebut bersekutu dengan Saudara Anda tadi untuk mengalahkan Anda? Bagaimana usaha Anda untuk menghadapi mereka? Pertanyaan di atas mirip dengan perjuangan kaum Padri di Sumatra Barat yang berpusat di daerah Bonjol.
Mengapa perlawanan di Sumatra Barat disebut Perang Padri? Istilah Padri berasal dari kata Padre yang berarti Ulama. Pada mulanya perang Padri merupakan Perang Saudara antara para Ulama berhadapan denegan Kaum Adat. Setelah Belanda ikut campur yang semula membantu kaum adat berubahlah perang itu menjadi perang Kolonial.
Pertentangan antara Kaum Padri dan Kaum Adat itu dapat dikemukankan sebab-sebabnya sebagai berikut :
Kaum Adat adalah kelompok masyarakat yang walaupun telah memeluk agama islam namun masih teguh memegang adat dan kebiasaan-kebiasaan lama yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Contoh :menurut adat Minangkabau, warisan diberikan menurut aturan Matrilineal (menurut garis Ibu).
Menurut hukum Islam maka pembagian warisan itu berdasarkan garis patrilineal (garis keturunan ayah). Sedangkan kebiasaan lama yang buruk dan bertentangan dengan agama adalah berjudi, menyabung ayam serta meminum minuman keras. Salah seorang pemimpin kaum Adat ialah Datuk Sati.
Kaum Padri adalah kelompok masyarakat Islam di Sumatra Barat yang telah menunaikan ibadah haji di Mekkah serta membawa pandangan baru. Terpengaruh oleh gerakan Wahabi mereka berusaha hidup sesuai dengan ajaran Al’quran dan Hadist, berusaha melakukan pembersihan terhadap tindakan-tindakan masyarakat yang menyimpang dari ajaran tersebut. Beberapa tokoh kaum Padri adalah Haji Miaskin, Haji Sumanik, Haji Piobang. Tokoh lainnya adalah Malin Basa ( terkenal dengan nama Imam Bonjol), Tuanku Mesiangan, tuanku Nan Renceh dan Datok Bandaharo.
Dengan perbedaan yang cukup mendasar tersebut terjadilah perebutan pengaruh antara kaum adat dan kaum Padri di tengah-tengah masyarakat. Pernah diadakan pertemuan untuk mengakhiri perbedaan tadi di Koto Tengah namun tidak berhasil dan bahkan memicu pertikaian. Untuk menghadapi kaum Padri maka kaum Adat meminta bantuan kepada Belanda pada tahun 1821 yang dapat Anda perlajari pada uraiannya berikut ini.
Jalannya Perang Padri
I. Tahun 1821-1825
Pada bulan April tahun 1821 terjadi pertempuran antara kaum Padri melawan Belanda dan kaum Adat di Sulit Air dekat danau Singkarak.
Belanda mengirimkan tertaranya dari Batavia di bawah pimpinan Letkol Raaf dan berhasil menduduki Batusangkar dekat Pagaruyung lalu mendirikan benteng yang bernama Fort Van der Capellen.
Pada tahun 1824 dan 1825 terjadi perjanjian perdamaian antara Belanda dengan kaum Padri di Padang yang pada pokoknya tidak akan saling menyerang.
II. Tahun 1825-1830
Pada periode ini Belanda juga sedang menghadapi perang Diponegoro sehingga perjanjian perdamaian di atas sangat menguntungkan Belanda. Untuk menghadapi Kaum Padri, Belanda membangun benteng disebut Fort de Kock (nama panglima Belanda) di Bukittinggi.
III. Tahun 1831-1837
Belanda bertekad mengakhiri perang Padri setelah dapat memadamkan Perang Diponegoro. Tindakan yang dilakukan Belanda adalah mendatangkan pasukan dipimpin oleh Letnan Kolonel Elout kemudian Mayor Michaels dengan tugas pokok menundukkan Kaum Padri yang berpusat di Ketiangan dekat Tiku. Selain itu Belanda juga mengirim Sentot Ali Basa Prawirodirdjo ( bekas panglima Diponegoro ) serta sejumlah pasukan dari pulau Jawa walaupun kemudian berpihak kepada kaum Padri.
Sejak tahun 1831 kaum Adat bersatu dengan kaum Padri untuk menghadapi Belanda.
Pada tanggal 25 Oktober 1833 Belanda menawarkan siasat perdamaian dengan mengeluarkan Plakat Panjang yang isinya sebagai berikut:
1. Belanda ingin menghentikan perang
2. Tidak akan mencampuri urusan dalam negeri Minangkabau
3. Tidak akan menarik cukai dan iuran-iuran.
4. Masalah kopi, lada dan garam akan ditertibkan.
Imam Bonjol tetap waspada dengan siasat Belanda itu. Setelah tahun 1834 terjadi lagi serangan sasaran utama serangan Belanda adalah benteng Bonjol yang dapat direbutnya pada tanggal 16 Agustus 1837. Belanda mengajak Imam Bonjol berunding namun kemudian ditangkap. Ia dibawa ke Batavia lalu dipindahkan ke Miinahasa sampai wafatnya tahun 1864 dalam usia 92 tahun. Perlawanan dilanjutkan oleh Tuanku Tambusai yang dapat dikalahkan Belanda tahun 1838.
3. Perang Diponegoro 1825-1830
Latar Belakang Perlawanan
Nama asli Pangeran Diponegoro adalah Raden Mas Ontowiryo, putra Sultan Hamengku Buwono III. Karena pengaruh Belanda sudah sedemikian besarnya di istana maka Diponegoro lebih senang tinggal di rumah buyutnya di desa Tegalrejo.
Secara umum sebab-sebab perlawanan Diponegoro dan para pengikutnya adalah sebagai berikut:
1.      Adat kebiasaan keraton tidak dihiraukan para pembesar Belanda duduk sejajar dengan Sultan.
2.      Masuknya pengaruh budaya Barat meresahkan para ulama serta golongan bangsawan. Misalnya pesta dansa sampai larut malam, minum-minuman keras.
3.      Para bangsawan merasa dirugikan karena pada tahun 1823 Belanda menghentikan sistem hak sewa tanah para bangsawan oleh pengusaha swasta. Akibatnya para bangsawan harus mengembalikan uang sewa yang telah diterimanya.
4.      Banyaknya macam pajak yang membebani rakyat misalnya pajak tanah, pajak rumah, pajak ternak.
Selain hal-hal tersebut ada kejadian yang secara langsung menyulut kemarahan Diponegoro yaitu pemasangan patok untuk pembuatan jalan kereta api yang melewati makam leluhur Diponegoro di Tegal Rejo atas perintah Patih Darunejo IV tanpa seijin Diponegoro. Peristiwa tersebut menimbulkan sikap terang-terangan Diponegoro melawan Belanda.
4. Perang Bali tahun 1846-1849
Apakah Anda pernah berkunjung atau wisata ke Pulau Bali? Jika Anda berkunjung ke Bali biasanya akan menuju kota Denpasar yang terletak di wilayah Badung. Selain Badung pada abad 19 yang lalu terdapat beberapa kerajaan lain seperti Buleleng, Klungkung dan seterusnya
Pada abad 19 sesuai dengan cita-citanya mewujudkan Pax Netherlandica (perdamaian di bawah Belanda), Pemerintah Hindia Belanda berusaha membulatkan seluruh jajahannya atas Indonesia termasuk Bali. Upaya Belanda itu dilakukan antara lain melalui perjanjian tahun 1841 dengan kerajaan Klungkang, Badung dan Buleleng. Salah satu isinya bebunyi: Raja-raja Bali mengakui bahwa kerajaan-kerajaan di Bali berada di bawah pengaruh Belanda. Perjanjian ini merupakan bukti keinginan Belanda untuk menguasai Bali.
Apakah faktor yang menyebabkan timbulnya perang Bali antara tahun 1846- 1849? Masalah utama adalah adanya hak tawan karang yang dimiliki raja-raja Bali. Hak ini dilimpahkan kepada kepala desa untuk menawan perahu dan isinya yang terdampar di perairan wilayah kerajaan tersebut. Antara Belanda dengan pihak kerajaan Buleleng yaitu Raja I Gusti Ngurah Made Karang Asem besarta Patih I Gusti Ketut Jelantik telah ada perjanjian pada tahun 1843 isinya pihak kerajaan akan membantu Belanda jika kapalnya terdampar di wilayah Buleleng namun perjanjian itu tidak dapat berjalan dengan semestinya.
Pada tahun 1844 terjadi perampasan terhadap kapal-kapal Belanda di pantai Prancah (Bali Barat) dan Sangsit (Buleleng bagian Timur). Belanda menuntut agar kerajaan Buleleng melepaskan hak tawan karangnya sesuai perjanjian tahun 1843 itu namun ditolak. Kejadian tersebut dijadikan alasan oleh Belanda untuk menyerang Buleleng.
Bagaimana jalannya perang Bali? Pantai Buleleng diblokade dan istana raja ditembaki dengan meriam dari pantai. Satu persatu daerah diduduki dan istana dikepung oleh Belanda. Raja Buleleng berpura-pura menyerah kemudian perlawanan dilanjutkan oleh Patih I Gusti Ketut Jelantik.
Perang Buleleng disebut juga pertempuran Jagaraga karena pusat pertahanannya adalah benteng di desa Jagaraga. Perang ini disebut pula Perang Puputan mengapa?
Karena perang dijiwai oleh semangat puputan yaitu perang habis-habisan. Bagi masyarakat Bali, puputan dilakukan dengan prinsip sebagai berikut:


o    Nyawa seorang ksatri berada diujung senjata kematian di medan pertempuran merupakan kehormatan.
o    Dalam mempertahankan kehormatan bangsa dan negara maupun keluarga tidak dikenal istilah menyerah kepada musuh.
o    Menurut ajaran Hindu, orang yang mati dalam peperangan, rohnya akan masuk surga.
Benteng Jagaraga berada di atas bukit, berbentuk “Supit Urang” yang dikelilingi dengan parit dan ranjau untuk menghambat gerak musuh. Selain laskar Buleleng maka raja-raja Karangasam, Mengwi, Gianyar dan Klungkung juga mengirim bala bantuan sehingga jumlah seluruhnya mencapai 15000 orang. Semangat para prajurit ditopang oleh isteri Jelantik bernama Jero Jempiring yang menggerakkan dan memimpin kaum wanita untuk menyediakan makanan bagi para prajurit yang bertugas digaris depan.
Pada tanggal 7 Maret 1848 kapal perang Belanda yang didatangkan dari Batavia dengan 2265 serdadu mendarat di Sangsit. Pasukan Belanda dipimpin oleh Mayor Jendral Van der Wijck menyerang Sangsit lalu menyerbu benteng Jagaraga. Serangan Belanda dapat digagalkan.
Setelah gagal, bagaimana upaya Belanda untuk menundukkan Bali? Pada tanggal 1849 Belanda mendatangkan pasukan yang lebih banyak berjumlah 15000 orang lebih terdiri dari pasukan infanteri, kavaleri, artileri dan Zeni dipimpin oleh Jendral Mayor A.V Michiels dan Van Swieten. Benteng Jagaraga dihujani meriam dengan gencar. Tak ada seorangpun laskar Buleleng yang mundur, mereka semuanya gugur pada tangal 19 April 1849 termasuk isteri Patih Jelantik yang bernama Jero Jempiring. Dengan jatuhnya benteng Jagaraga maka Belanda dapat menguasai Bali utara. Selain puputan Buleleng, perlawanan rakyat Bali juga terjadi melalui puputan Badung, Klungkung dan daerah lain walaupun akhirnya pada tahun 1909 seluruh Bali jatuh ke tangan Belanda.
5. Perang Banjar tahun 1859-1863
Perang Banjar merupakan perlawanan rakyat terhadap Belanda di Kalimantan Selatan. Seperti halnya di daerah lain di Indonesia sebab-sebab perang adalah:
o    Faktor ekonomi. Belanda melakukan monopoli perdagangan lada, rotan, damar, serta hasil tambang yaitu emas dan intan. Monopoli tersebut sangat merugikan rakyat maupun pedagang di daerah tersebut sejak abad 17. Pada abad 19 Belanda bermaksud menguasai Kalimantan Selatan untuk melaksanakan Pax Netherlandica. Apalagi di daerah itu diketemukan tambang batu bara di Pangaronan dan Kalangan.
o    Faktor politik. Belanda ikut campur urusan tahta kerajaan yang menimbulkan berbagai ketidak senangan. Pada saat menentukan pengganti Sultan Adam maka yang diangkat adalah Pangeran Tamjidillah yang disenangi Belanda. Sedangkan Pangeran Hidayatullah yang lebih berhak atas tahta hanya dijadikan Mangkubumi karena tidak menyukai Belanda.
Campur tangan Belanda di keraton makin besar dan kedudukan Pangeran Hidayatullah makin terdesak maka ia melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama Pangeran Antasari, sepupunya. Siapakah para pengikut perjuangan tersebut? Tidak kurang dari 3000 orang bersedia membantu termasuk tokoh-tokoh agama seperti Kyai Demang Leman, Haji Langlang, Haji Nasrum dan Haji Buyasih. Pasukan Antasari berusaha menyerang pos-pos Belanda di Martapura dan Pangaron. Sebaliknya pada pertempuran tanggal 27 September 1859 Belanda dapat menduduki benteng pasukan Pangeran Antasari di Gunung Lawak.
Tindakan Belanda berikutnya adalah menurunkan Sultan Tamjidillah dari tahta sementara itu Pangeran Hidayatullah menolak untuk menghentikan perlawanan lalu perti meninggalkan kraton, maka pada tahun 1860 kerajaan Banjar dihapuskan dan daerah tersebut menjadi daerah kekuasaan Belanda.
Apakah tindakan Belanda terebut menyurutkan perlawanan Pangeran Antasari? Ternyata tidak. Walaupun Kyai Damang Laman menyerah dan Pangeran Hidayatullan tertangkap alalu dibuang ke Cianjur namun Pangeran Antasari tetap memimpin perlawanan bahkan ia diangkat oleh rakyat menjadi pemimpin tertinggi agama dengan gelar Panembahan Amirudin Khalifatul Mukminin pada tanggal 14 Maret 1862. Ia dibantu oleh para pemimpin yang lain yaitu Pangeran Miradipa, Tumenggung Surapati dan Gusti Umah yang memusatkan pertahanan di Hulu Teweh. Perlawanan Antasari berakhir sampai meninggal dunia tanggal 11 Oktober 1862 kemudian dilanjutkan oleh puteranya bernama Pangeran Muhamad Seman.
Perbandingan antara Perang Diponegoro dengan Perang Banjar dalam tiga hal berikut ini:
10.  Sebab perang
11.  Jalan perang
12.  Akhir perlawanan
Uraian :
1. Ada kesamaan:
m.    sebab ekonomi yaitu Belanda ingin mengeruk kekayaan di kedua kerajaan tersebut termasuk monopoli dagang, pajak dan lain-lain.
n.      sebab politik tentang campur tangan soal jabatan. Di Mataram: pengangkatan Patih Danudirjo IV di Banjar Pangeran Tamjudilah.
2. Ada kesamaan yaitu jumlah pasukan beribu-ribu orang menggunakan berbagai peralatan/senjata tradisional menghadapi meriam Belanda. Ada benteng pertahanan.
3. Ada perbedaan :
o.      Perang Diponegoro: dihentikan secara licik melalui penangkapan dan pembuangan para pemimpin perlawanan.
p.      Perang Banjar: Antasari mangakhiri perlawanan karena sakit dan meninggal dunia.
5. Perang Aceh tahun 1873-1904
Sampai abad 19 Aceh merupakan daerah yang berdaulat dan dihormati oleh dua imperialis di Indonesia dan sekitarnya yaitu Inggris dan Belanda. Berdasarkan Traktat/perjanjian London 1824 maka Aceh dijadikan daerah penyangga (Bufferstate) antara kekuasaan Inggris di Malaka dengan Bengkulu yang diserahkan Inggris kepada Belanda. Tahukah Anda negara penyangga jajahan Inggris dengan Perancis di Asia Tenggara? Ya benar, negara itu adalah Muangthai yang tidak pernah dijajah.
Keadaan tersebut tidak dapat bertahan lama karena adanya kepentingan Belanda yang berniat menduduki Aceh sehingga timbullah perlawanan rakyat Aceh.
a. Sebab-sebab Perang Aceh:
o    Belanda merasa berhak atas daerah Sumatra Timur yang diperoleh dari Sultan Siak sebagai upah membantu Sultan dalam perang saudara melalui Traktat Siak tahun 1858, sementara Aceh berpendapat daerah terebut merupakan wilayahnya.
o    Sejak Terusan Suez dibuka tahun 1869 perairan Aceh menjadi sangat penting sebagai jalur pelayaran dari Eropa ke Asia.
o    Keluarnya Traktat Sumatra tahun 1871 yang menyatakan bahwa Inggris tidak akan menghalangi usaha Belanda untuk meluaskan daerah kekusaannya sampai di Aceh dalam rangka Pax Netherlandica
Bagaimana reaksi Aceh menanggapi Traktat Sumatra yang mengancam kedaulatannya? Aceh berusaha untuk mencari bantuan dengan mengirim utusan ke Turki. Selain itu juga dijalin hubungan ke perwakilan negara Amerika Serikat dan Italia di Singapura. Tindakan Aceh ini mencemaskan Belanda lalu menuntut Aceh agar mengakui kedautalan Belanda. Aceh menolak tututan tersebut sehingga Belanda melakukan penyerangan.
Sifat perlawanan Aceh ada dua macam yaitu politik dan keagamaan. Perlawanan politik bertujuan untuk mempertahankan kedaulatan Aceh. Perlawanan politik dipimpin oleh para bangsawan yang bergelar Teuku.
Siapakah tokoh-tokoh bangsawan tersebut? Mereka antara lain Teuku Umar dan isterinya bernama Cut Nyak Dien, Panglima Polim, Sultan Dawutsyah, Teuku Imam Lueng Batta. Perang juga bersifat keagamaan yaitu menolak kedatangan Belanda yang akan menyebarkan agama kristen di Aceh. Tokoh keagamaan adalah para ulama yang bergelar Teungku contoh Teungku Cik Di Tiro. Golongan ulama tidak mudah menyerah dan kompromi terhadap Belanda.
a. Jalan perang
o    Pada bulan April tahun 1873 pasukan Belanda dipimpin oleh Mayor Jendral JHR Kohler menyerang Aceh namun gagal bahkan Jendral Kohler tewas dalam pertempuran memperebutkan masjid Raya.
o    Pada bulan Desember 1873 pasukan Belanda dipimpin oleh Letnan Jendral Van Swieten dapat menduduki istana serta memproklamirkan bahwa kejaraan Aceh sudah takluk. Nama Banda Aceh kemudian diganti kota raja. Apakah Aceh benar-benar sudah takluk kepada Belanda? Ternyata tidak demikian. Raja Aceh yaitu Sultan Mahmudsyah wafat karena sakit. Putranya yang bernama Muhammad Dawotsyah menjalankan pemerintahan di Pagar Aye. Rakyat Aceh tetap melanjutkan perlawanan dipimpin oleh Panglima Polim.
o    Fase berikutnya sejak tahun 1884 Belanda mempertahankan kekuasaan hanya di daerah yang didudukinya saja. Disitu dibentuk pemerintahan sipil. Sistem ini disebut Konsentrasi Stelsel.
Pada tahun 1893 Teuku Umar melakukan siasat menyerah kepada Belanda dan memperoleh kepercayaan memimpin 250 orang pasukan bersenjata lengkap lalu diberi gelar Teuku Umar Johan Pahlawan. Apakah tindakan Teuku Umar merupakan penghianaatan bagi bangsanya ? Ternyata siasat itu hanya untuk mendapatkan senjata yang cukup guna menghadapi Belanda berikutnya.
o    Belanda cukup sulit menghadapi perlawanan rakyat Aceh. Bagaimana tindakan Belanda selanjutnya? Guna mengetahui sistem sosial serta rahasia keuletan rakyat Aceh maka dikirimlah Dr. Snouck Hurgronye seorang ahli dalam agama islam untuk menyelidiki hal itu.Hasil penyelidikannya dibukukan dengan judul “De Atjehers” menurut Hurgronye ada dua cara untuk menundukkan Aceh yaitu melakukan pendekatan kepada para bangsawan dan mengangkat putra-putra mereka menjadi pamong praja pada pemerintah Belanda. Kaum ulama harus dihadapi dengan kekuatan senjata sampai menyerah.
o    Sejak 1896. Belanda bertekad menyelesaikan perang dengan mengirim pasukan marsose (polisi militer) dengan panglimanya Letnan Kolonel Van Geuts. Dalam pertempuran di Meulaboh pada tanggal 11 Pebruari 1899 Teuku Umar gugur. Perlawanan masih berlanjut sampai akhirnya bulan Januari 1903 Sultan Dawutsyah menyerah, September 1903 Panglima Polim juga menyerah. Mengapa Sultan Aceh menyerah kepada Belanda? Ternyata hal itu karena kelicikan Belanda yaitu mengultimatum Sultan untuk menyerah setelah menangkap isteri dan anak-anaknya. 
Belanda masih melanjutkan pembersihan terhadap daerah yang terakhir bergolak yaitu Gayo Alas (Aceh Tenggara) dipimpin oleh Letkon Van Daalen tahun 1904, rakyat yang gugur 2922 orang. Perlawanan Cut Nyak Dien masih berlanjut selama 5 tahun. Ia memimpin pasukan keluar masuk hutan rimba dengan tekad rela mengorbankan jiwa raga demi kemerdekaan bangsanya serta mengusir Belanda. Perlawanan Cut Nyak Dien berakhir tahun 1905. Ia ditangkap dan dibuang ke Cianjur lalu Sumedang hingga wafat 6 Nopembeer 1908, sedangkan Cut Meutia gugur tahun 1910.
6. Perang Tapanuli 1878-1907
Di wilayah Tapanuli terdapat beberapa kerajaan suku Batak salah satunya berpusat di Bakkara. Raja terakhir di Bakkara ialah Sisingamangaraja XII.
Apa sebab terjadi perang Tapanuli? Sebab-sebab terjadinya peperangan adalah:
§  Raja Sisingamangaraja tidak senang daerah kekuasaannya dikuasai Belanda yaitu Tapanuli Selatan.
§  Untuk mewujudkan Pax Netherlandica, Belanda berniat menguasai Tapanuli Utara pada saat yang sama Belanda juga melancarkan peperangan di Aceh.
Perang dimulai ketika Belanda menempatkan pasukannya di Tarutung, untuk melindungi penyebaran agama kristen yang dilakukan oleh Nommensen yang berkebangsaan Jerman. Sisingamangaraja XII menyerang kedudukan Belanda di Tarutung. Selama 7 tahun terjadi peperangan di Tapanuli Utara yaitu di daerah Bahal Batu, Soborong-borong, Balige Laguboti dan Lumban Julu.
Bagaimana tindakan Belanda menghadapi perlawanan rakyat Tapanuli? Pada tahun 1894 pasukan Belanda dikerahkan untuk merebut Bakkara sebagai pusat kekusaan Sisingamangaraja XII. Akibat penyerangan terebut Sisingamangaraja pindah ke Dairi Pakpak.
Pada tahun 1904 pasukan Belanda pimpinan Van Daalen dari Aceh Tengah melanjutkan gerakannya ke Tapanuli Utara dan berhasil mendesak pertahanan Sisingamangaraja XII. Pada tahun1907 pasukan marsose dipimpin oleh Kapten Hans Christoffel berhasil menangkap Boru Sagala, isteri Sisingamangaraja XII serta dua orang anaknya, sementara itu ia dan para pengikutnya menyelamatkan diri ke hutan Simsim. Bujukan agar raja mau menyerah ditolaknya. Akhirnya dalam pertempuran tanggal 17 Juni 1907 Sisingamangaraja XII gugur juga Lopian puterinya dan dua orang puteranya yaitu Sutan nagari dan Patuan Anggi. Jenasahnya dimakamkan di depan markas militer Belanda di Tarutung lalu dipindahkan ke Balige. Gugurnya Sisingamangaraja XII telah menambah deretan pahlawan perjuangan kemerdekaan. Perang Tapanuli adalah perang terakhir menghadapi Belanda dengan senjata. Setahun kemudian perlawanan bangsa Indonesia ditandai dengan munculnya pergerakan nasional melalui lahirnya Budi Utomo.
7. Struktur perlawanan bangsa Indonesia dalam menentang dominasi asing
3.      Ditinjau dari segi waktu lamanya perlawanan daerah di Indonesia menentang Belanda pada abad 19 yang paling lama adalah Aceh
4.      Kaum Bangsawan
     - Pattimura ( Maluku ) Jelantik ( Bali ) - Teuku Umar ( Aceh )
     - Jawa ( Diponegoro ) P. Antasari ( Banjar )
     - Sisingamangajara XII ( Tapanuli )
Kaum Agama
     - Jawa: Kyai Mojo - Padri : Imam Bonjol
     - Aceh: Teungku cik Di Tiro
Tokoh Sentral, Maluku, Bali, Tapanuli
     - Kelompok: Diponegoro, Banjar, Aceh, Padri
Pengikut perang 
     - Anggota keluarga bangsawan, dan raja
     - Rakyat umumnya petani
5.      Secara umum contoh senjata tradisional adalah : tumbuh pedang dan panah serta senjata Khas daerah misalnya:
    - Jawa, Keris, Aceh, rencong, Banjar, mandau
    - Padri: Kalewang
    Senjata Api: dari hasil pembelian atau rampasan
6.      A. Bentuk pertahanan: Sistem benteng ( Jagaraga di Bali )
B. Taktik perlawanan:
         - perang gerilya
         - perang puputan ( khusus di Bali )
         - serangan mendadak
7.      Strategi Belanda
     - Devide et impera
     - Tawaran yang menyerah mendapat kedudukan
     - Penyusupan dan penyelidikan: contoh Dr. Snouck Hurgronye
     - benteng stelsel dan konsentrasi stelsel
     - menangkap keluarga pemimpin perang agar mudah menyerah contoh:        keluarga Sultan Aceh, anak dan isteri Sisingamangaraja
     - penaklukan
     - Secara licik diajak berunding kemudian di tangkap
8.      Perlawanan bangsa Indonesia mudah dipatahkan karena:
    - Sporadis: terpencar tanpa koordinasi, masih bersifat kedaerahan
    - Tergantung pemimpin, jika pemimpin tewas atau tertangkap atau menyerah        maka perlawanan akan terhenti.
    - persenjataan kalah maju karena mengandalkan senjata tradisional
    - kurang terorganisir dengan baik.

Jumat, 13 Maret 2015

phpMyAdmin

phpMyAdmin is a free and open source tool written in PHP intended to handle the administration of MySQL with the use of aweb browser. It can perform various tasks such as creating, modifying or deleting databasestablesfields or rows; executingSQL statements; or managing users and permissions.


Tobias Ratschiller, then an IT consultant and later founder of the software company Maguma, started to work on a PHP-based web front-end to MySQL in 1998, inspired by MySQL-Webadmin. He gave up the project (and phpAdsNew, of which he was also the original author) in 2000 because of lack of time.[2]
By that time, phpMyAdmin had already become one of the most popular PHP applications and MySQL administration tools, with a large community of users and contributors. In order to coordinate the growing number of patches, a group of three developers registered The phpMyAdmin Project at SourceForge and took over the development in 2001. SourceForge hosts the software download. [3]
Before version 4, which uses Ajax extensively to enhance usability, the software used HTML frames.

Sumber ->http://en.wikipedia.org/wiki/PhpMyAdmin